Selasa, 24 Februari 2009

jihad wanita

Asma binti Yazid ra bertanya pada Nabi Muhammad saw. "Ya Rasulullah, saya adalah utusan kaum wanita untuk menghadap baginda. Sesungguhnya Allah mengutus Anda dengan membawa kebenaran untuk kaum laki-laki dan wanita, lalu kami beriman dan mengikuti Anda.

Namun kami, kaum wanita, terbatas hanya menjadi penunggu rumah kalian (kaum laki-laki) dan mengandung anak-anak kalian, sedangkan kalian kaum laki-laki diberi keutamaan atas kami lewat shalat Jumat, shalat berjamaah, menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah, dan lebih utama dari itu semua adalah jihad fi sabilillah."

"Bila laki-laki berangkat untuk melakukan ibadah haji, berperang, dan umrah," lanjut Asma, "kamilah yang menjaga harta mereka, menenun pakaian, dan mendidik anak-anak mereka. Apakah kami menyertai mereka dalam kebaikan dan pahala, wahai Rasulullah?"

Rasulullah bersabda, "Kembalilah wahai wanita dan beri tahukanlah semua wanita di belakangmu bahwa taat kepada suami karena mengakui haknya sebagai suami, itu sebanding dengan semua pahala dan jihad yang kamu sebutkan itu, namun sedikit di antara kalian yang melakukannya." (HR Al Bazzar dan Ath-Thabrani).

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa ketika hendak membangun sebuah masyarakat, Islam memberikan perhatian khusus kepada kaum wanita demi terwujudnya masyarakat Islam yang sempurna. Bila tugas wanita pada masa sebelum Islam hanya sebatas pemuas nafsu seks laki-laki dan melahirkan anak-anak mereka, di masa Islam, mereka memiliki tugas lain yang sangat mulia dan bahkan merupakan tugas pokoknya, yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga yang akan melahirkan mujahid-mujahid agung demi kejayaan Islam.

Agama ini menganggap suci aktivitas kaum wanita dalam rumah tangga. Meskipun secara lahir aktivitas perempuan tampak terlalu sedikit dibanding dengan aktivitas kaum laki-laki, namun pahala aktivitas yang sedikit ini sebanding dengan aktivitas yang banyak lagi sulit yang dilakukan kaum laki-laki seperti jihad, bekerja mencari rezeki, shalat berjamaah, dan ibadah fisik lainnya.

Tentu saja, agar mampu mengobarkan semangat jihad dan memunculkan generasi yang tangguh, kaum wanita harus memiliki akidah Islamiyah yang kokoh pula, di samping punya intelektualitas cemerlang.

Teruntuk kaum wanita dan para calon ibu....smoga bermanfaat...

terowongan rahasia di rafah untuk membantu rakyat palestina

BLOKADE berkelanjutan Israel atas Jalur Gaza tidak meruntuhkan moral bangsa Palestina. Mereka pun aktif membuat terowongan bawah tanah untuk menembus blokade itu. Kini jumlahnya telah berlipat menjadi ratusan.

Melalui terowongan itulah warga Palestina di Jalur Gaza mencari pekerjaan di luar Gaza untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

”Tanah di Rafah ini benar-benar sebuah keju yang enak. Jika di sana terjadi gempa bumi, keseluruhan wilayah bisa ambruk,” kata salah seorang ketua pengelola salah satu terowongan rahasia itu.

Dia menuturkan, warga dari berbagai tempat datang ke terowongan-terowongan itu untuk mencari pekerjaan di Gaza, Jabaliyah, Dair al-Balah. ”Terowongan ini sudah berjasa membuat 15 keluarga bertahan hidup,” paparnya.

Jumlah pasti terowongan bawah tanah itu sulit diverifikasi. Namun, pertumbuhan aktivitas ekskavasi sangat jelas bisa dilihat semua orang. Pada pukul 10.00 di Rafah, kota di Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, satu-satunya suara berasal dari mesin gerinda. Mesin tersebut digunakan para penyelundup yang sibuk membangun lebih banyak lagi terowongan di bawah tanah berpasir itu.

Keberadaan sejumlah terowongan itu bisa dilihat dari tenda-tenda plastik yang menutupi pintu masuknya. Garis demarkasi yang sangat jelas sepanjang 14 kilometer menjadi pembatas wilayah Palestina dengan wilayah Mesir itu.

”Ini adalah sebuah bisnis yang berkembang karena blokade Israel dan ditutupnya perbatasan,” ungkap Abu Khaled, yang sedang sibuk membuat terowongan. Proses penggalian terowongan itu dimulai 10 hari lalu. Di sekitar tendanya saja, tiga terowongan tengah dibangun.

Terbuka

Sebelumnya sangat sulit bertemu dengan para penyelundup atau berbicara dengan mereka. Sekarang mereka beroperasi secara terbuka dan diketahui banyak orang. Mereka tidak diganggu oleh siapa pun, terkecuali saat harus membayar pajak kepada pemerintah Hamas yang mengontrol Gaza.

”Tidak ada lapangan pekerjaan, sementara saya butuh uang,” ungkap pengelola bisnis terowongan itu dengan sangat terbuka. Namun, keterbukaan ini berbeda sekali dengan terowongan-terowongan yang dikelola secara rahasia oleh para pejuang Palestina. Terowongan ini dicurigai pihak Israel sering kali digunakan untuk menyelundupkan senjata.

”Kami bekerja setiap hari sepanjang waktu. Enam orang bekerja siang hari, enam lainnya malam hari,” kata Abu Khaled, mantan anggota pasukan Grup 17, sebuah pasukan elite Palestina yang ditugasi melindungi Presiden Mahmoud Abbas.

”Dari waktu ke waktu, Hamas mengabari kami untuk melarang lalu lintas persenjataan dan hashis,” ungkapnya sembari membantu seorang pekerja muda yang terus menggali di lubang berkedalaman 20 meter.

Abu Khaled mengatakan, Hamas juga mengambil ”bagiannya” dari semua produk yang masuk ke Jalur Gaza. Wilayah Palestina ini praktis tertutup sejak Juni tahun lalu oleh pihak Israel. Bertambah pesatnya jumlah terowongan itu karena adanya restu dari Hamas, yang melihat upaya itu sebagai cara untuk menembus blokade Israel.

Surat kabar Israel, Yediot Aharonot, dalam laporan yang tidak menyebutkan sumbernya, mengungkapkan pekan ini bahwa sebuah tim tentara AS dan Israel berhasil menemukan 42 terowongan dalam waktu kurang dari sebulan berkat penggunaan alat detektor canggih.

Dengan tingginya angka pengangguran di Gaza, tidak sulit mencari pekerja untuk menggali terowongan itu dengan bayaran sekitar 500 dollar AS untuk terowongan sepanjang 100 meter. ”Setiap orang yang bekerja di sini adalah mahasiswa seperti saya. Beberapa bahkan tengah menyusun tesis doktor mereka,” papar Yussef (29), mahasiswa fotografi di Universitas Deir al-Balah, di jantung Gaza.

kekuatan hamas

Perlu diketahui, HAMAS bukanlah organisasi konyol yang gampang dihancurkan seperti apa yang dikatakan orang-orang. Strategi pergerakan dan perlawanan HAMAS begitu rapi sehingga tidak mudah untuk dihancurkan, bahkan dikatakan, apa yang dilakukan HAMAS selama 22 hari perjuangan melawan Israel Zionis beberapa waktu lalu belum mengerahkan 100% kekuatannya. Roket yang diluncurkan sekitar 900 roketpun belum ada 1% dari jumlah total roket yang ada. Terowongan yang dihancurkan pasukan Zionis baru 300 dari 900 terowongan yang ada dan ada anggota khusus yang bekerja 6jam sehari khusus menggali terowongan.

Berikut berita lebih lengkap dari jawapos tentang HAMAS:

———————–

Tutupi Wajah dengan Kafiyeh ala Ninja

Nama Brigade Izzudin Al Qassam kembali mencuat saat warga Gaza, Palestina, perang melawan Israel. Tempat persembunyian sayap militer Hamas itu menjadi target nomor satu mesin perang Negeri Yahudi itu. Namun, seperti “hantu”, mereka bergerak cepat dan diliputi kerahasiaan.

Izzudin Al Qassam berdiri hanya empat bulan setelah Syekh Ahmad Yassin mendeklarasikan Hamas pada 1987. Penggagasnya, antara lain, Sobhi Al Mazi (baca wawancaranya dengan Jawa Pos, 27 Januari 2009), Imad Aqel, Yahya Ayyash, Mohammad Al Deef, dan Hassan Salamah.

Mengambil nama pejuang Syria yang terbunuh dalam perang di Gaza pada 1936, sayap militer ini untuk mengoordinasikan gerakan perlawanan terhadap Israel. ”Dari yang semula sporadis, diarahkan menjadi strategis dan terarah,” kata juru bicara Hamas Fauzin Barhoum kepada Jawa Pos.

Aksi kelompok itu, antara lain, serangkaian pengeboman antara 2005-2007, termasuk lima aksi bom bunuh diri di Israel. Menurut Ahmad, salah satu kepala Fasheel (struktur tentara Hamas untuk menyebut setingkat kota), aksi bom bunuh diri tersebut merupakan balas dendam atas terbunuhnya Yahya Ayyash, pemimpin brigade, akibat ponselnya dipasang bom.

Penggantinya, Hassan Salamah, pun bersumpah membalas dendam dan mengotaki lima bom bunuh diri di Israel yang menewaskan sekitar 200 orang. ”Namun, Hassan Salamah ditangkap di Tepi Barat oleh tentara Israel dan dipenjara di sana,” kata Ahmad. Vonis yang dijatuhkan pengadilan Israel tak tanggung-tanggung. Yakni, hukuman penjara seumur hidup ditambah kurungan 1.125 tahun penjara. ”Vonis macam apa itu?” kata Ahmad kemudian menggeleng-gelengkan kepala.

Sejak Hassan Salamah ditangkap, kini tampuk kepemimpinan dipegang Mohammad Al Deef. Belajar dari pengalaman masa lalu (pimpinannya selalu menjadi target pembunuhan), laskar tersebut betul-betul menjaga kerahasiaan pimpinannya. ”Hanya pimpinan kelas tinggi yang bisa bertemu,” katanya.

Ahmad mengklaim hingga kini tak ada satu pun yang bisa mengidentifikasi siapa Mohammad Al Deef. Keberadaannya seperti legenda, tak pernah menetap, dan bila bertemu anak buah selalu mengenakan kafiyeh yang dipakai seperti ninja. ”Tak ada satu pun yang tahu wajahnya. Israel memang tahu nama ini, tapi tak pernah punya fotonya,” tutur Ahmad dengan nada sedikit bangga.

Bahkan, dalam setiap pertemuan pucuk pimpinan Al Qassam, tokoh ini tak pernah menunjukkan muka aslinya. ”Jadi, kalau dia (Muhammad Al Deef) melepas kafiyehnya dan berjalan-jalan, tak ada yang tahu. Saya sendiri pun tak akan pernah tahu,” tambahnya.

Soal merahasiakan pimpinannya, Hamas memang sangat ekstraketat. Ismail Haniyah, misalnya. Hingga kini Perdana Menteri Palestina tersebut hidup di tempat persembunyian. Ini setelah Israel bersumpah bahwa “Ismail Haniyah tak akan melihat lagi sinar matahari sampai Kopral Gilad Shalit (tentara Israel yang diculik Hamas) dibebaskan”.

Selain merahasiakan identitas para pentolannya, brigade itu membangun sistem untuk memperketat kerahasiaan tersebut. Dari penelusuran Jawa Pos, pasukan ini menggunakan sistem sel. Di antara anggota sel sering tak tahu satu sama lain. Kalaupun tahu, yang sekadar tahu bahwa temannya sama-sama anggota Al Qassam, tapi tak tahu dari sel mana.

Brigade itu membagi selnya sangat kecil, hingga hanya ada sekitar enam orang dalam satu kelompok yang dipimpin satu orang. Sebutannya adalah majmu’ah. Tiga atau lebih rais majmu’ah (pimpinan majmu’ah) kemudian mengelompok lagi menjadi tashkeel -setingkat kecamatan.

Di atas tashkeel, ada lagi struktur yang bernama fasheel -gabungan dari dua atau tiga tashkeel. Demikian terus berjenjang ke atas, para pemimpin fasheel mengelompok lagi menjadi sariyyah. Beberapa sariyyah itu mengelompok lagi menjadi katibah. Selanjutnya, beberapa pemimpin katibah membentuk struktur pimpinan pusat yang diberi nama liwa’.

Salah satu kiat untuk tetap menjaga kerahasiaan adalah dengan sebisa mungkin menghindari alat modern seperti ponsel, walkie talkie, dan peranti canggih lainnya. Dalam pertemuan penting, undangan tidak disampaikan lewat telepon atau SMS, tapi melalui kurir.

”Siapa pun tahu bahwa keunggulan mereka (Israel dan AS) adalah pelacakan lewat alat canggih. Maka, kami tak percaya dengan alat-alat canggih,” kata Ahmad.

Kalaupun terpaksa menggunakan telepon, bahasa yang digunakan pun ada kode tertentu, sehingga terkesan seperti pembicaraan biasa.

Soal hamniyah (kerahasiaan) memang menjadi salah satu kode etik anggota Al-Qassam yang terpenting selain masalah akhlak. Pelanggaran terhadap hal itu (hamniyah) merupakan pelanggaran terberat. Bila hanya berakibat mengganggu ritme kerja pasukan itu, maka sanksinya adalah dicopot keanggotaannya. Bila agak berat (seperti berkoar-koar di luar bahwa dirinya adalah anggota Izzudin Al Qassam), ditembak tapi pada bagian yang tidak mematikan, seperti kaki.

Namun, bila berat (misalnya sampai mengakibatkan kedok seorang pemimpin majmu’ah, tashkeel, fasheel, sariyyah, katibah, atau liwa’ ketahuan), anggota tersebut bisa dibunuh. Dengan kode etik seperti ini, anggota Al-Qassam lebih suka tak bicara macam-macam di luar lingkungan mereka. Ahmad kemudian memberikan contoh betapa efektifnya sistem seperti ini. ”Seperti anfaq (terowongan bawah tanah). Ada divisi khusus yang melakukan penggalian,” tuturnya.

Anggota yang bertugas membuat terowongan tersebut sama sekali tak pernah komunikasi dengan yang lain. Kerjanya tiap hari hanya menggali terowongan selama enam jam per hari (satu terowongan biasanya selesai dalam waktu empat hingga lima bulan). ”Yang lain baru tahu setelah terowongan tersebut jadi dan bisa dimanfaatkan,” urainya.

Hasil gerakan tutup mulut soal anfaq itu, Ahmad memperkirakan ada lebih dari 1.000 anfaq yang tersebar di seluruh Jalur Gaza. Ada yang antarkota, ada yang menembus Mesir, dan tak sedikit yang menembus batas wilayah Israel. ”Yang ke Israel sangat penting, karena dari sanalah kami biasanya menyusupkan para syahidin untuk mengebom,” lanjutnya. Dengan total anggota sekitar 50 ribu orang, Brigade Izzudin Al-Qassam tetap masih kuat untuk menghadirkan mimpi buruk bagi Israel.

Bocah 14 Tahun Sudah Lihai Memegang AK-47

JURU Bicara Hamas Fauzin Barhoum tersenyum ketika ditanya Jawa Pos apakah penghancuran Gaza oleh mesin perang Israel yang menewaskan lebih dari 1.600 orang tak membuat Hamas dibenci rakyat Palestina.

”Sama sekali tidak. Justru malah membuat kami semakin kuat. Anda akan lihat sendiri,” kata pria yang juga orang nomor empat di Hamas itu. Alasan Fauzin, Hamas dan juga Brigade Izzudin Al Qassam sangat mengakar di masyarakat.

Fauzin kemudian menguraikan pandangannya. ”Sekarang, mari kita telaah,” katanya. Dalam invasi yang terakhir, Israel memenangkan apa, menderita kerugian apa, dan Hamas kehilangan apa, memenangkan apa. ”Mengerahkan 40 persen kekuatannya, Israel hanya mengebom dan menembaki rakyat Palestina secara membabi buta begitu saja. Tapi, apa yang mereka menangkan?” katanya.

Fauzin juga mempertanyakan mengapa tiba-tiba Israel menghentikan serangan dengan mengumumkan gencatan senjata secara sepihak. ”Bila Olmert (Ehud Olmert, PM Israel, Red) mengatakan telah mencapai apa yang menjadi tujuannya, itu jelas omong besar. Kami malah semakin kuat,” katanya. Dari hitung-hitungan Fauzin, setidaknya 80 tentara Israel tewas dan belasan tank Merkava berhasil dihancurkan pejuang Hamas.

Selain 1.600 rakyat Palestina tewas, Hamas ”hanya” kehilangan 48 anggota intinya. ”Praktis, dalam agresi Israel lalu, boleh dibilang kami hanya berbuat sedikit saja. Dan, jangan lupa, kami sudah siap menerima serangan Israel,” tambahnya.

Dengan fakta seperti itu, Fauzin kembali mempertanyakan siapa memenangkan apa dan siapa yang mengalami kekalahan. ”Kekuatan kami tak juga melemah, bahkan semakin kuat. Selain itu, sejak awal serangan dilancarkan, kami menerima banyak permintaan syahid dari rakyat Palestina,” imbuhnya.

Fauzin tidak asal omong. Di Jalur Gaza, Hamas memang sangat kuat mengakar. Kondisi psikologi sosial di sana memang mendukung. Pertama, karena sedikitnya ”pilihan” idola di sana, anak-anak muda Jalur Gaza sangat mengidolakan pejuang-pejuang Izzudin Al Qassam.

Tak seperti Indonesia yang memiliki sekian saluran televisi dengan berbagai hiburan sejak bangun tidur hingga tidur lagi, saluran televisi (satu-satunya hiburan yang ada) hanya menyiarkan represi yang diterima Hamas, penderitaan rakyat Palestina, siaran religius yang membakar semangat jihad, dan film propaganda Izzudin Al Qassam. Tak heran, anak muda Jalur Gaza sangat terpesona dan begitu ingin menjadi bagian dari Hamas.

Selain itu, warga di Gazanya mengenal senjata sejak usia dini. Sebab, setiap anggota Al Qassam menyimpan senjata di rumah. Peralatan standar mereka adalah sebuah kevlar (rompi anti peluru), dua granat, sebuah AK-47 atau M-16, sepucuk pistol, tiga magasin, dan ratusan peluru.

Tentu saja anak-anak kecil di Hamas sering melihat kakak-kakaknya tampak gagah menenteng senjata. Selain itu, si kakak juga tak ”pelit” mengajari adik-adiknya memegang senjata. Jawa Pos melihat sendiri adik seorang anggota brigade yang berusia 14 tahun sudah lancar membuka dan mengunci AK-47, melepas magasin, mengisi peluru, memasangnya kembali, dan membidik dalam waktu sangat cepat. ”Saya ingin menjadi anggota Al Qassam,” kata Muhammad, nama bocah tersebut.

Hamas (dan Izzudin Al Qassam) juga memperlakukan anggota yang terbunuh dengan istimewa. Selain tak pernah menyebut ”tewas” (lebih suka menyebutnya dengan syahid), mereka membuat poster anggotanya itu dalam jumlah banyak dan ditempel di sepanjang gang. Bahkan, sebagian juga dibuatkan semacam buku biografi. Foto dalam poster itu ”dimontase” sedemikian rupa sehingga terlihat gagah mengenakan seragam militer dan menenteng senjata.

Karena itu, mati pun bukan menjadi sesuatu yang menakutkan para anak muda Palestina. ”Kami semua menunggu giliran untuk syahid. Kami menanti itu,” kata Hamzah, salah seorang anggota penting di fasheel Brigade Izzudin Al Qassam, Gaza City.

Hamzah mengakui, semua anggota Al Qassam akan menjawab ‘’siap” bila sewaktu-waktu mendapat perintah syahid. Selain itu, beberapa cerita mengenai ”karomah” para syuhada itu pun muncul. Misalnya, cerita tentang Mahmood Siam, anggota Izzudin Al Qassam yang tewas di medan pertempuran Jabaliya setelah membunuh enam orang tentara Israel.

Kabarnya, sebelum syahid, Mahmood sempat menelepon ibunya. Itu mengherankan karena Mahmood telah bersembunyi di sebuah terowongan selama empat hari. ”Tidak ada listrik, tidak ada pulsa, dan tidak ada sinyal. Bagaimana bisa dia menghubungi ibunya dan kemudian berpamitan syahid,” kata Hamzah.

Selain itu, Hamzah menunjukkan kepada Jawa Pos sebuah bandana berbau wangi yang dikenakan seorang pejuang Hamas yang tewas. ”Ini sudah dua minggu, tapi bandananya selalu wangi. Padahal, sama sekali tak pernah diberi parfum,” ucap Hamzah.

Cerita soal kafan yang berbentuk wajah bidadari yang seolah-olah mencium pejuang Hamas yang meninggal dan sejumlah cerita ”mistis” lain pun sering terdengar.

Terlepas dari benar atau salah, cerita-cerita tersebut mendorong tekad syahid dan berani mati anggota Izzudin Al Qassam semakin tinggi. Tidak ada yang ragu untuk menyatakan syahid.

Latihan Senjata di Sela Hidup Normal Kerja atau Belajar

Hamas bilang nyawa mereka tidak murah, karena terseleksi dari mujahid pilihan. Untuk rekrutmen anggota, track record mutlak dipentingkan. Bila menonjol, mereka bisa masuk pasukan khusus. Bila mereka siap menyongsong kematian, berpamitan kepada siapa?

KARDONO SETYO - Gaza

BERSIAP untuk mati sudah menjadi komitmen setiap anggota brigade Izzudin Al Qassam. Kepada Jawa Pos, Hamzah, anggota penting di fasheel Gaza City, lalu menceritakan pengalaman pribadinya saat hadir dalam pertemuan di tashkeel-nya pada 27 Desember lalu.

Pada awal pertemuan yang bersaman dengan gencarnya serangan Israel ke Gaza itu, kata Hamzah, sang komandan langsung tampil dengan kalimat yang menyentuh. ”Pertemuan ini hanya bagi mereka yang telah siap syahid. Bagi yang belum siap, silakan keluar dan melanjutkan pekerjaannya,” kata Hamzah menirukan pernyataan sang komandan.

Mendengar itu, lanjut Hamzah, semua hadirin terkesiap. Meski demikian, tak ada satu pun anggota itu yang keluar ruangan. Artinya, semua menyatakan siap syahid. Menurut Hamzah, satu-satunya yang “menghalangi” keinginan syahid adalah komando.

”Kami tak melakukan serangan ngawur. Misalnya, dengan memerintahkan banyak anggota untuk melakukan serangan bunuh diri ke Israel. Nyawa anggota kami tak semurah itu,” katanya.

Menurut dia, Al Qassam tak sembarangan melakukan serangan bunuh diri. ”Harus strategis. Nyawa kami tak murah dan balasannya harus setimpal,” tegasnya. Kemauan dan tekad berani mati inilah yang menjadi modal utama untuk melawan Israel.

Hamzah mengakui, yang membuat brigadenya tetap kuat adalah alasan bertempur. Tentara Israel bertempur untuk memperebutkan dan mendapatkan sesuatu, sementara Al Qassam bertempur dengan dasar keyakinan. ”Secanggih apa pun persenjataan Israel, bagaimana mereka bisa menghadapi kami?” katanya dengan nada tanya.

Rekrutmen anggota brigade Al-Qassam dilakukan dengan tertutup. Alih-alih mengumumkannya secara terbuka dengan memasang selebaran ”rekrutmen anggota baru”, hal itu sepenuhnya ditentukan oleh pimpinan tashkeel setelah koordinasi di tingkatan fasheel.

Hamzah kemudian menjelaskan, untuk menjadi anggota Al-Qassam harus menjadi anggota Hamas dulu. ”Kemudian harus aktif di liqa’ (kelompok kajian di masjid),” urainya. Setelah itu, para anggota Al-Qassam yang sudah menjadi murabbi (guru, Red) memantau satu per satu anggota liqa’-nya. ”Yang terlihat memenuhi syarat, itulah yang kami tawari menjadi anggota baru,” tambahnya.

Apa kriteria memenuhi syarat itu? Yang pertama, minimal hafal 15 juz Alquran, pengetahuan soal hadis dan sunah rasul yang mumpuni, dan yang terpenting track record di lingkungannya tidak buruk. ”Sebelum kami tawari masuk menjadi anggota baru, kami sudah melakukan penelitian terlebih dulu di lingkungannya. Kalau tidak baik, tentu saja tidak akan kami rekrut,” urainya.

Selanjutnya, anggota tersebut mendapatkan pelatihan kemiliteran secara berjenjang mulai dasar, menengah, hingga ke tingkat ahli. Namun, jangan dibayangkan pelatihan tersebut berlangsung intensif tiga tahun, misalnya, seperti lazimnya akademi militer. ”Karena anggota kami juga masih mempunyai kehidupan ‘normal’ seperti pelajar dan pekerja, pelatihannya pun bertahap. Misalnya, tiga hari di akhir pekan, atau seminggu penuh bila ada libur. Menyesuaikan waktunya,” ucapnya.

Tempat latihannya pun tersebar. Hamzah mengatakan, sebenarnya Al-Qassam mempunyai tempat pelatihan terpusat di kawasan Beit Lahiyya. Namun, pada 2006 lalu, tempat tersebut dihajar bom Israel hingga hancur. ”Kami kemudian memisahkan tempat pelatihan. Misalnya pelajaran menembak di kawasan A, sementara pelajaran membuat bom di kawasan B,” urainya. Diharapkan, dengan semakin kecilnya tempat latihan, Israel kesulitan melacaknya. Bila salah satu tempat pelatihan ketahuan dan dihancurkan sekalipun, kerugian tidak akan banyak.

Di dalam brigade itu, masih ada unit khususnya lagi. ”Yang terbaik dari setiap anggota Al-Qassam akan ditarik ke dalam asykar khusus (pasukan khusus),” tandasnya. Pasukan khusus inilah yang menjadi inti penyerangan maupun bertahan. Orang-orang yang tergabung dalam unit ini pun mendapat gemblengan khusus, agar minimal setara dengan Sayeret Matkal -unit khusus pembunuh di dalam Mossad, dinas rahasia Israel.

Hamzah mengatakan, setiap anggota khusus mempunyai multi keterampilan. Mulai menangani roket, meracik bom, hingga mengendarai pesawat. Unit inilah yang kini dipercaya menjadi pengawal setiap pimpinan Hamas. ”Unit inilah juga yang sekarang mengawal Ismail Haniyah,” tutur pria yang tergabung dalam pasukan khusus selama 2 tahun tersebut.

Ismail Haniyah adalah perdana menteri Palestina dari Hamas setelah memenangkan pemilu. Namun, karena ditolak AS dar Israel, dia digulingkan oleh Fatah. Kini dia diganti Salam Fayyad dari kubu Presiden Mahmoud Abbas.

Menariknya, Hamzah mengatakan bahwa bila tak lagi dinas, anggota Izzudin Al-Qassam kembali melebur di masyarakat. ”Kami juga mempunyai kehidupan normal. Punya istri, punya pekerjaan, yang pelajar tetap bersekolah,” urainya. Bedanya, keluarga anggota Izzudin Al-Qassam sudah siap menerima anggota keluarganya itu syahid. ”Seperti saya. Istri saya sudah siap bila sewaktu-waktu saya mendapat perintah syahid,” urainya, kemudian tersenyum. ”Bila ada perintah, saya cukup menghubungi istri saya, berpamitan, dan akan pergi syahid. Saya memang menantinya,” tambahnya.

Alih-alih melemahkan, serangan Israel yang membabi buta justru memperkuat tekad syahid dan membuat mereka semakin radikal. Maka keliru bila Israel beralasan menyerang Jalur Gaza dengan alasan untuk mendapatkan keamanan. Sebab, itu justru memperbesar tekad ratusan warga Jalur Gaza untuk membalas dendam -hingga bersedia menjadi pelaku bom bunuh diri. Keamanan Israel justru semakin terancam.

wawancara dengan kedubes palestina di indonesia

Sambil mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian bangsa Indonesia atas tragedi yang menimpa rakyat Palestina, Duta Besar (Dubes) Fariz Mehdawi berharap agar dukungan kepada bangsanya tidak sekadar meneriakkan kecaman dan makian kepada Israel. "Bantuan juga bisa berupa tindakan untuk membantu rakyat membangun negara dan pemerintahannya," kata Mehdawi kepada VIVAnews di ruang kerjanya, Selasa 30 Desember 2008.

Selain itu, rakyat Palestina tidak perlu tambahan relawan untuk berjibaku dengan tentara Israel. Dukungan dapat diwujudkan dengan membantu rakyat Palestina melalui berbagai cara yang bisa meningkatkan penghidupan mereka, bisa sebagai turis maupun sebagai pengusaha.

Berikut seri ketiga (terakhir) wawancara VIVAnews dengan Duta Besar Mehdawi.

Perlukah Indonesia mengirim sukarelawan untuk ikut berjuang di Palestina?

Kalian harus yakin bahwa kami punya keberanian. Kami punya cukup orang yang mau siap mati. Sebenarnya kami tidak ingin kalian mati. Kami tidak ingin mati. Kita berjuang untuk hidup, kita tidak berjuang untuk mati.

Tentu kami tahu bahwa ketika kami mati, kami tidak takut karena kami tahu kemana kami akan pergi. Tuhan akan menerima kami sebagai martir di surga. Apa yang sebenarnya kami lakukan adalah membela diri karena Tuhan menyuruh kami untuk membela diri.

Dalam Islam, dalam Kristen, kita tahu bahwa kalau kita diserang, kita punya hak untuk membela diri. Itulah yang dilakukan Palestina. Kami tidak berada dalam sebuah perang. Bayangkan bila seluruh umat muslim di dunia bertempur bersama-sama, maka konflik ini telah lama usai karena umat muslim sangat banyak.

Tidak ada permusuhan antara Yahudi dan Muslim. Umat Yahudi sepanjang sejarah telah menikmati hidup nyaman. Mereka hanya mengalami masalah ketika mereka berada di Eropa, bukan di negara-negara muslim. Kami mempunyai konflik dengan Israel yang tidak menghargai hak-hak dan kemerdekaan Palestina. Itu saja.

Dan kami akan menggunakan forum internasional untuk menyelesaikan masalah, bukan dengan bertemu di medan peperangan dan berkampanye mengobarkan perang. Tidak perlu sukarelawan. Untuk mencapai perdamaian, kita dapat melakukannya melalui tekanan, dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi.

Kami bisa menggunakan kamera dan media untuk memberi gambaran pada orang luar apa yang sebenarnya terjadi di Palestina dan memberi pencerahan bagi mereka yang belum familiar dengan situasi dan belum memahami situasi di sana.

Belum banyak orang yang tahu seperti apa Palestina sebenarnya. Beberapa orang berpikir bahwa terdapat begitu banyak perbedaan di antara warga Palestina sehingga sulit mencapai perdamaian. Itu tidak benar. Kami punya demokrasi dan perbedaan. Dan kami tidak sungkan membicarakannya. Perbedaan antar warga Palestina adalah perbedaan tentang bagaimana jalan terbaik untuk meraih hak-hak kami, bukan tentang siapa melawan siapa. Jadi kami tidak bertikai karena kekuasaan dan sumber daya.

Tugas kami sebagai diplomat adalah menghubungkan orang dan publik jadi tahu bagaimana cara bekerja sama dengan orang lain. Kami berencana membawa pelajar Palestina untuk belajar bersama pelajar Indonesia di universitas. Yerusalem telah dinyatakan sebagai ibukota kebudayaan Arab untuk tahun 2009.

Dan kami mendorong warga Indonesia untuk mengunjungi Palestina, untuk melihat Al-Aqsa, untuk melihat tempat suci, kami mendorong pariwisata di Palestina. Jadi kedutaan membantu menyediakan jalur kerja sama, pertukaran pendidikan, pariwisata, kerja sama, ada ekspatriat yang akan dilatih di sini, dan kita harus bekerja sama di bidang bisnis.

Kenapa kita tidak menemukan produk Palestina di pasaran? Apakah kalian kira Palestina tidak memiliki komoditas? Padahal kami adalah produsen minyak zaitun terbaik.
Tetapi kenapa tidak ada produk Palestina di sini? Jadi saya berseru kepada komunitas bisnis untuk ikut berperan. Jadi membantu Palestina bukan hanya dengan berbicara dan berdemonstrasi.

Kami ingin melihat emosi yang sebenarnya dari warga Indonesia. Kami tahu bahwa tiap kali mereka melihat kekerasan terhadap Palestina, mereka akan selalu bertanya "Apa yang bisa kami lakukan?" Saya sarankan pada kalian, jika kalian adalah pebisnis, kenapa tidak mengimpor produk dari Palestina, itu akan membantu para produsen Palestina untuk tetap hidup dan kuat dalam menghadapi situasi seperti sekarang ini.

Jika kalian adalah mahasiswa, kenapa tidak memberi usul agar mahasiswa Palestina diberi beasiswa untuk datang ke Indonesia dan menyelesaikan studi pasca sarjana dan spesialisasi? Jika kalian mampu dan ingin berwisata, daripada pergi ke Singapura, berkunjunglah ke Palestina.

Kalian akan membantu kami. Jadi kami sarankan, kunjungilah Yerusalem, Bethlehem. Tahun ini kami mendapat 1,2 juta turis. Kami harap bisa meningkat menjadi 2 juta turis. Karena tiap satu turis apabila ia mengeluarkan seribu dolar selama kunjungannya, itu akan menjadi 2 juta dolar bagi perekonomian kami.

Bahkan jika kalian adalah warga Indonesia biasa, seperti petani, kalian bisa membantu. Di sana, Israel membabat pepohonan, menghancurkan rumah, menghancurkan mata pencaharian warga. Kami mempunyai program bagi warga Indonesia yang ingin menanam sebatang pohon di tempat yang dihancurkan Israel.

Ini akan membutuhkan biaya. Akan ada sertifikat yang menerangkan bahwa ini adalah pohon yang akan ditanam di tempat itu. Ada program yang disebut "Plantation for Peace".

Contohnya, ini adalah pohon untuk warga Yerusalem. Kedutaan Palestina siap berdiskusi dengan warga Indonesia yang ingin membantu. Tapi apa yang telah dilakukan warga Indonesia juga amat kami hargai, karena ditangkap dengan baik oleh kamera dan memberi pesan kuat kepada Israel dan mereka yang mendukung Israel bahwa "kami tidak mendukung Israel melakukan tindak kekerasan" tanpa mengecam. Jadi mengecam itu penting, tapi bukan satu-satunya cara. __________________
"The meaning of life is to give life meaning"

hizbullah

Hizbullah (Bahasa Arab: ‮حزب الله‬ Hezbollah, Bahasa Indonesia: "Partai Tuhan") adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Islam Shi'a didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Libanon.[1] mempunyai pengaruh besar dalam politik Libanon dengan memberikan pelayanan sosial, mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit, membuka daerah pertanian serta perlayanan lainnya untuk ribuan warga Shia'a Libanon dan dianggap sebagai cermin gerakan perlawanan di bagian besar dunia Arab dan Muslim dunia. Namun demikian, kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Belanda.


Organisasi

Bagan Organisasi Hezbollah oleh Ahmad Nizar Hamzeh.

Pada awalnya para pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa gerakan ini bukanlah sebagai sebuah organisasi, oleh karena itu tidak mempunyai kartu anggota, hiraki kepemimpinan dan struktur organisasi yang jelas

Organ propaganda

Hisbullah mempunyai majalah mingguan Kabdat Alla serta penyiaran satelit, radio Al Nour dan televisi Al-Manar yang pernah melakukan penyiarkan 29 bagian episode mengenai konspirasi Yahudi di seluruh dunia dengan judul Al-Shatat yang diklaim oleh sementara pihak sebagai alat agitasi dan propaganda yang bersifat menyebarkan Antisemitisme dan 3 bulan kemudian setelah penyiaran Al-Shafat sebuah lembaga Jerman bernama Friedrich Ebert Stiftung (FES) pusat pemikir yang dekat dengan Partai Sosial Demokrat Jerman (German Social Democratic Party - SPD) bersama-sama dengan Hizbullah "research department" membuat konferensi bersama di Beirut dengan tema "The Islamic World and Europe: From Dialogue to Agreement"

[


kekuatan pejuang palestina

GAZA – Para pejuang Palestina menegaskan bahwa mereka mampu menghancurkan tujuh tank tempur Israel jenis Merkava dengan menggunakan bom dan misil peluncur roket. Akibatnya, sejumlah serdadu Israel tewas dan luka-luka. Mereka menegaskan bahwa semua tank Israel yang menyerang Gaza akan dihancurkan seluruhnya.

Jubir Batalion Al-Quds, sayap militer Jihad Islami, Abu Hamd menegaskan bahwa para pejuang Palestina di wilayah perkampungan Zaitun berhasil menghancurkan tujuh tank dan ada puluhan serdadu Israel tewas dan lainnya luka-luka. Ia menegaskan bahwa serdadu Israel terjebak dalam banyak ranjau bom.

Sebelumnya, Batalion Izzuddin Al-Qassam menegaskan bahwa mereka berhasil menghancurkan sedikitnya dua tank dengan menggunakan roket anti tank jenis B29.

Abu Hamd menambahkan dalam pernyataannya bahwa perang hakiki belum dimulai dan ribuan personel kelompok perlawanan Palestina menyebar di seluruh penjuru. Ia menyatakan bahwa perlawanan Palestina baik-baik saja. Tidak banyak perlawanan Palestina yang gugur. Justru Israel membantai rakyat sipil untuk menutupi kegagalan mereka. Sementara perlawanan Palestina memiliki kesiapan jika operasi serangan diperluas.

Ia mengisyaratkan bahwa satuan pemantau perlawanan memberikan isyarat bahwa musuh Israel mulai mengevakuasi sejumlah besar pasukannya yang terbunuh dan luka-kuka di timur Gaza dengan menggunakan mobil pengangkut dan pesawat ke RS mereka. Ini menunjukkan Israel mengalami kerugian besar.